Belu, 21 Mei 2025 – Dalam upaya memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan sektor pengelolaan sumber daya air, Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara Timur melakukan kunjungan kerja ke Fakultas Vokasi Layanan Masyarakat (FVLM). Kunjungan ini difokuskan pada pembahasan potensi dan strategi pemanfaatan Bendungan Rotiklot sebagai bagian dari program pengembangan ketahanan pangan dan pengelolaan air di wilayah perbatasan.
Kehadiran delegasi BWS NTT diterima langsung oleh Dekan FVLM Brigjen Kristijarso, S.IP., M.M. didampingi oleh Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, serta para Ketua Program Studi (Kaprodi) di lingkungan FVLM. Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan utama kampus FVLM dan diwarnai dengan diskusi aktif dan penuh semangat kolaboratif.
Dalam pemaparannya, pihak BWS NTT menjelaskan bahwa Bendungan Rotiklot merupakan infrastruktur strategis yang tidak hanya berfungsi sebagai sumber irigasi dan pengendali banjir, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendukung keberlanjutan program ketahanan pangan, konservasi, serta pemberdayaan masyarakat lokal. Oleh karena itu, keterlibatan perguruan tinggi, khususnya FVLM, dinilai sangat penting dalam memperkuat aspek sosial, edukatif, dan inovatif dalam pemanfaatan bendungan.
Institusi pendidikan seperti FVLM memiliki peran penting dalam memberikan dukungan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui penelitian, pengabdian kepada masyarakat, maupun penguatan kapasitas SDM di sekitar kawasan bendungan,” ujar perwakilan dari BWS NTT dalam forum diskusi.
Menanggapi hal tersebut, Dekan FVLM menyampaikan apresiasi atas inisiatif kerja sama ini. FVLM siap berperan aktif dalam mendukung program-program strategis BWS NTT, terutama dalam hal edukasi masyarakat, penyuluhan, dan riset-riset terapan yang relevan dengan isu pengelolaan sumber daya air dan pembangunan berkelanjutan di daerah perbatasan.
Kami melihat kunjungan ini bukan hanya sebagai bentuk silaturahmi kelembagaan, tetapi sebagai awal dari kolaborasi yang lebih luas antara FVLM dan BWS NTT. Kami percaya bahwa kerja sama ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan pembangunan wilayah,” ungkap Brigjen Kristijarso dalam sambutannya.
Pertemuan ini ditutup dengan rencana tindak lanjut berupa pembentukan tim kerja bersama yang akan mengkaji secara lebih detail program-program kolaboratif yang dapat dijalankan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Kunjungan ini menandai langkah maju dalam integrasi peran akademik dengan pembangunan infrastruktur strategis nasional, sekaligus mempertegas posisi FVLM sebagai mitra aktif dalam pembangunan daerah dan pengabdian kepada masyarakat.